![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzRLRGTAq7hQrT2aVm95LPlbSSF_fUQL0Kg69Emt8hsiQJOOl3jJk07oi_PMLJ7sLE77CYib2ctp92q1MTHXK4H0A_xzSCpRg61VV2loyJwMwqKXD5KZ6gf0X94gHFBxfC4oqyxy-UZr4/s640/Screenshot_102116_083249_PM.jpg)
Rasullullah SAW langsung bersabda, "Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan), padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat, ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan hak dan melaksanakan tugas dengan benar." (HR Muslim).
Dalam hadis itu, Rasulullah SAW memperingatkan jabatan adalah sebuah amanah. Pada hari kiamat kelak, jabatan itu akan diminta tanggung jawabnya. Selain itu, orang yang memegang sebuah jabatan diharapkan adalah orang yang mampu. Abu Dzar Al Ghifari pun, yang dikenal sebagai salah satu sahabat utama Rasulullah SAW dan tidak diragukan lagi ketaatannya kepada Allah SWT, dinilai belum mampu mengemban sebuah jabatan.
Sumber: Republika