REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional ke-2 Tahun 2016, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta melalui Seksi Pendidikan dan Pondok Pesantren menyelenggarakan beberapa kegiatan untuk menambah kemeriahan tersebut. Salah satu kegiatan itu adalah mengadakan Musabaqah Qiroatul Kutub (MQK) yang di selenggarakan di Pendopo Pemkab Purwakarta, Kamis ( 20/10)
Bupati Purwakarta Dedi Mulyado mengatakan, Purwakarta saat ini mendapat kepercayaan dari pemerintah melalui Kementerian Agama untuk menjadi model percontohan di tingkat nasional. Khusunya, dalam hal metode pembelajaran yang memberikan materi baca tulis Quran (BTQ) dan qiroatul kutub dari sejak SD sampai SMP. "Saya berharap, dari kegiatan MQK dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin negeri yang menguasai BTQ dan qiroatul kutub," ujarnya.
Ketua panitia kegiatan MQK KH Abun Bunyamin mengatakan, saat ini pondok pesantren mempunyai tantangan yang sangat serius dalam hal mendidik para santrinya. Hal ini dikarenakan, saat ini, para orang ketika menitipkan anak didiknya lebih menanyakan bagaimana fasilitas pondok pesantren tersebut, bagaimana makannya, bagaimana kondisi tempat tidurnya, tetapi tidak menanyakan, kitab apa yang di pelajari di ponpes tersebut.
"Untuk itulah kegiatan MQK ini dilaksanakan, agar menambah spirit dan motivasi para santri untuk lebih semangat dalam mempelajari kitab, karena untuk mempelajari kitab membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Belum tentu, santri yang sudah mondok 1 atau 2 tahun sudah bisa menguasai ilmu kitab," ujarnya.
Sumber: Republika